Senin, 29 Agustus 2011

Siapa sajakah yang terlibat dalam Perampokan Toko Emas Ponorogo?

Jelas bahwa kejahatan konsep yang dibawa owner Yayasan Manunggal Bangsa Si Sukirman alias Algar alias Satibi alias Maulana alias Pakde yang merupakan didikan dari NII / DI TII Jaawa Barat (dan memang dasar watak dan nafsu preman yang dimiliki si owner Al Yaklu ini), mendirikan NEGARA ISLAM dengan cara menghalalkan segala cara. Untuk membiayai gerakan makar ini langkah pertama adalah mencari dana segar dengan cara merampok toko emas tahun 1995 di Ponorogo. Dengan memakai dalil ayat FAI yang diplintir, akhirnya eksekutor lapangan perampokan ini siap action.
Semua dipersiapkan dengan matang, termasuk mental eksekutor/ pelakunya, sekitar ada 6 atau 8 orang yaitu:
SATIBI alias ALGAR alias ASBIRIN alias Pakde alias ABI (otak perampokan), AGUS IRENG (mati ketimpa dump truck di lokasi TK SD Al Yaklu Arjosari), FARIZ (difitnah, sudah keluar, masih hidup), IMAM (bojonegoro, difitnah- keluar, mungkin dibunuh), ANTOK (masih aktif di dalam yayasan, di Malang), dan HAJRAN (masih aktif di Palu atau Makassar), MISLANI (keluar, difitnah, masih hidup tinggal di Jogja), ARIS HIDAYAT (mantan pegawai Bank Duta Pemuda Surabaya, masih hidup, masih aktif di Malang dan Bangil).
Perampokan emas ini berjalan mulus. Sebuah PRESTASI PERTAMA. Prestasi dimana kaum ini bisa merencanakan pola-pola kejahatan-kejahatan berikutnya.
Sedangkan elit pengurus waktu seperti Sukirman pendek, Bambang Triono dan Langgeng sebelumnya tidak diberi tahu rencana ini. Setelah berhasil menggasak 5 Kg (atau 10 Kg) emas, mereka pun cepet-cepet mencuci uang dengan mendirikan Yayasan Fikrun Nisaa' dan beberapa warung makan di Jember, Palu dan Makassar.
Juga mendirikan usaha bordir / jahit pakaian seragam, pengetikan, toko Jilbab Bunga Fariza, sablon dan merampas percetakan milik ummatnya di Surabaya. Cara merampasnya halus: dicuci otaknya dulu bahwa harta ini MILIK ALLOH dan itu hanya NABI (ALGAR KD) yang berhak memegang dan mengatasnamakan harta ummat.
Singkat cerita, akhirnya mereka berhasil mendirikan sekolah unggulan Al Yaklu Outlook International yang dipandegani Bambang Triono, Sukirman Pendek dan Langgeng.
Seiring dengan waktu, mental penjahat ini memanfaatkan koneksi orang VEDC Malang dengan Depdiknas Provinsi dan Pusat. Dengan mengimpor pola pembelajaran di beberapa negara maju, akhirnya Kepala Sekolah Al Yaklu Outlook International berhasil menyabet Teladan Nasional.
Sungguh sebuah PRESTASI KEDUA yang membanggakan. Dalam hati sebagian besar ummat Al Yaklu bersorak kegirangan dan semakin menambah percaya diri bahwa kejahatan perampokan ini mustahil bisa diungkap pihak aparat kepolisian. Benarkah?


Namun Allah tidak buta. Allah tidak Tidur. Allah TIDAK LUPA MENCATAT sejarah kelam yayasan dan kelompok eksklusif ini.
Apa iya Allah membiarkan agamanya dikotori oleh kelompok / jamaah yang menyatakan PERBUATAN merampok adalah HALAL (dalil ayat FA'I). MERACUNI ummat atau mantan anggotanya yang keluar adalah halal. merampas harta orang halal. mengancam anggotanya yang keluar juga halal.


Salah satu peristiwa yang ingin membuka mata para tetangga VEDC Malang adalah kasus pencurian motor oleh anaknya pak Slamet (wajah cina, mata sipit, kulit putih, asal Jawa Tengah).
Pak Slamet adalah anggota jamaah pengajian al Yaklu yang juga tinggal di daerah Arjosari. Kasus ini juga sempat menghadirkan KODIM dan kepolisian.
Loh... kok?
Ya, kita tidak usah heran. Kepalanya saja perampok dan preman, pasti ekornya juga mental-mental rampok, PENCURI, PENGUTIL, pembohong (katanya untuk taqiyyah), dan peneror. Mulai dari anak-anaknya owner tukang NGUTIL, guru-gurunya NGUTIL, siswanya NGUTIL, dan hampir semua jamaahnya NGUTIL. Sungguh Memalukan. Sungguh M-E-M-A-L-U-K-A-N !!!.
Akhirnya beberapa orang pun keluar dengan tangan hampa, demi membela sebuah kebenaran.
Ya Allah mohon bantu kami segera mengungkap kebatilan kelompok radikal ini sekalipun mereka menutupi dengan daun-daun surga.


Nara sumber: MS, BD, T, IS, S.